SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Selasa, 12 Mei 2009

TORNADO MENGHANTAM NEW YORK, DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Badai besar dan beberapa Tornado menghantam dan memporak-porandakan Manhattan, New York. Disusul dengan gelombang besar (Tsunami) yang hampir menenggelamkan patung "Liberty". Selanjutnya suhu turun drastis, sehingga Manhattan, New York tertutup salju yang menutupi hampir setinggi gedung pencakar langit. Lebih parah lagi muncul pusaran hawa dingin yang bergerak membekukan semua yang dilewatinya. Badai itu membawa hawa dingin mencapai -150 derajat Fahrenheit. Tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan, semuanya membeku. Bahkan pesawat yang mengudarapun jatuh karena bahan bakarnya membeku. Bumi memasuki zaman es. Allah help me.
Untunglah kejadian di atas bukan kenyataan, tapi hanya ada di film "The Day After Tommorow". Film itu merupakan film jenis fiksi ilmiah. Film itu menggambarkan skenario yang mungkin terjadi jika laju pemanasan global terus berlangsung. Film lainnya "Water World", dimana tidak ada lagi daratan yang tersisa akibat pemanasan global.
Pemanasan global merupakan isu yang tidak akan pernah usang, dan selalu mendapat perhatian dunia. Pemanasan global dituding menjadi penyebab perubahan iklim yang berakibat terjadinya fenomena alam yang bersifat merusak, seperti perubahan iklim, badai, gelombang tinggi, gelombang panas, kebakaran hutan dan lain-lain.
Apa sih pemanasan global (Global warming)? Pemanasan global merupakan dampak dari efek rumah kaca (Green House Effect), sehingga suhu dipermukaan bumi naik dari biasanya. Hal ini berakibat mencairnya es di Kutub, yang akan menenggelamkan banyak daratan di permukaan Bumi.
Mengapa disebut Efek Rumah Kaca? Bukan karena banyak rumah kaca atau gedung-gedung berdinding kaca. Tapi karena adanya emisi gas rumah kaca (terutama CO2) sisa dari proses pembakaran (oksidasi). Penggunaan bahan bakar fosil seperti Premium, solar, minya tanah dan batubara merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca di atmosfer. Banyaknya kebakaran hutan yang terjadi juga menjadi penyumbang gas rumah kaca yang menutupi atmosfer bumi.
Gas CO2 seharusnya dapat mengalami daur karbon menjadi O2 dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Tapi karena jumlah CO2 sangat besar sedangkan luas hutan atau jumlah tumbuhan berkurang banyak CO2 yang naik ke atmosfer dan menghalangi keluarnya panas yang dipantulkan oleh bumi. Panas matahari dapat masuk ke bumi namun pantulan panas dari bumi tidak dapat keluar yang berakibat pada meningkatnya suhu bumi, seperti di dalam sebuah rumah kaca.
Efek rumah kaca juga diperparah dengan bolongnya lapisan Ozon (O3) akibat bereaksi dengan gas CFCs (Cloro Flour Carbons). Gas ini berasal dari pendingin (AC dan Kulkas), dan hairspray.

0 komentar:

Posting Komentar