SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Jumat, 13 Februari 2009

SAINS UNTUK MASA DEPAN

Ha...? Sains. Masuk jurusan IPA? ngga lah. Saya ngga' mau ketemu lagi sama Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika IPA. Ngapalin rumus, nama-nama aneh (maksudnya nama ilmiah), dan itungan-itungan yang rumit. Gitu deh beberapa pendapat anak-anak Dipschool kalo ditanya soal jurusan IPA. Tapi ada juga sebagian anak yang berpendapat lain soal jurusan IPA, jurusan IPA itu asyik bisa tau banyak hal tentang makhluk hidup, fenomena-fenomena alam, reaksi-reaksi kimia dan lain-lain (saya emang pingin jadi Dokter kok).

Biologi? Kebanyakan hapalan, ngebosenin, susah ngapalin nama-nama biologinya (nama ilmiah maksudnya). Gitu deh bukan gitu dong sebagian pendapat anak-anak SMA kalo ditanyain soal pelajaran Biologi. Untungnya nggak semua punya pendapat kayak gitu, ada juga yang berpendapat Biologi itu menyenangkan soale dekat dengan kehidupan kita seperti soal tumbuhan, hewan, penyakit, pubertas dan lain-lain. Sekalian kita mengenal morfologi ataupun anatomi tubuh kita biar kita sayang ama kesehatan tubuh kita (soale saya mo jadi dokter). Syukur deh ngga pake syukur dong ada yang punya pendapat kaya gini.

Nah sekarang kita kenalan lebih dekat dengan Biologi yang orang tua jaman dulu lebih mengenalnya dengan ilmu hayat. Kata Biologi berasal dari bahasa Yunani; Bios yang artinya hidup dan Logos yang artinya ilmu. Jadi Biologi bisa diartikan ilmu yang mempelajari makhluk hidup (organisme) dan segala aspek kehidupannya. Biologi merupakan bagian dari ilmu Eksakta, mempelajari yang pasti-pasti aja.

Ilmu Biologi berkembang melalui pengalaman-pengalaman nyata (empiris). Perkembangan Biologi saat ini sangat luar biasa, sejak ditemukannya model DNA (Deoxyribo Nucleit Acid) oleh Watson dan Crick (1953). DNA yang bahasa Indonesianya Asam Deoksiribo Nukleat (ADN) memiliki struktur berupa rantai berpilin ganda (double helix) dengan rangkaian basa purin dan pirimidin yang saling berpasang-pasangan, dan ajaibnya tidak ada satupun orang di dunia yang susunan DNAnya sama (kecuali kembar identik). Penemuan DNA ini membawa Biologi memasuki era yang luar biasa, yaitu era Biologi molekuler, belajar Biologi pada tingkatan molekul.

Penemuan DNA ini benar-benar menakjubkan dan sangat besar manfaatnya, ngebantu Polisi mengungkapkan kasus-kasus besar seperti terorisme, kasus Ryan dan lain-lain. Kita ngga asing lagi dengan istilah DNA; periksa DNA baik di Televisi ataupun di media cetak. Siapa pernah menyangka bahwa serpihan kulit dan sehelai rambut bisa dilacak identitasnya dengan pemeriksaan DNA (sidik jari genetic).

Manfaat lainnya yang ngga kalah hebatnya adalah membuat ramalan T. Robert Malthus tidak terjadi. Malthus mengatakan bahwa “pertambahan penduduk mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16 dst), sedangkan pertambahan makanan mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4 dst)”, sehingga akibatnya penduduk dunia menghadapi bahaya kelaparan. Hal ini dapat ditanggulangi dengan perkembangan Biotekhnologi Modern melalui rekayasa genetik, kloning, tekhnologi Hibridoma, dan tekhnologi kultur jaringan. Kebutuhan pangan, obat-obatan, zat kimia dan ketersediaan bibit tanaman dapat diatasi.

Mengenai pendapat di awal tulisan ini yang mengatakan bahwa Biologi itu kebanyakan hapalan dan susah ngapalin nama-nama ilmiahnya, semoga setelah ngebaca tulisan ini bisa jadi penambah motivasi dan suntikan semangat untuk memperdalam Biologi. Ada tekhnik-tekhnik tertentu yang dapat mempermudah kita untuk menghapal kata-kata baru dalam Biologi, seperti membuat jembatan keledai (contoh ekor ente; epidermis-korteks-endodermis-stele, susunan jaringan batang), mengingat istilah dengan membayangkan/melihat contoh gambarnya seperti berkenalan dengan hal ataupun informasi baru yang menarik, ataupun dengan tekhnik melatih ingatan super yang banyak di tulis di buku-buku yang mengupas mengenai cara-cara belajar super atau efektif. Asal kita mau nggak ada yang sulit kok. Ayo belajar Biologi, have fun.


Fisika? Pelajaran ini masih dianggap yang paling sulit (tapi ngga' benar-benar sulit koq). Kata Pak Yohanes Surya Fisika itu bukannya ngapalin rumus-rumus tapi mencoba memahami fenomena-fenomena alam. Memang dari dulu juga Fisika kebanyakan kita pelajari rumus yang bikin bingung ngapalinnya. Untunglah sekarang udah ada Gasing dari Pak Yohanes mengenai belajar Fisika secara asyik. Yang terpenting kita mau dulu dan punya semangat untuk memahami konsep-konsep Fisika, kita pasti bisa.

Perkembangan alat-alat yang semakin canggih seperti Hp, televisi plasma, program-program komputer tidak dapat dipungkiri adalah jasa dari ilmu Fisika sebagai ilmu dasar. Lebih-lebih saat ini perkembangan Fisika telah memasuki era Nanotekhnologi dimana membuat produk dengan menyusunnya molekul per molekul. Ayo belajar Fisika, kita pasti bisa.

Kimia? Wah rumus-rumus kimia, persamaan reaksi dan itungannya bikin ngeri. Ini pendapat yang ngga sepenuhnya benar, bagi kita di IPA kimia itu juga mengasyikkan. Kita bisa tau reaksi-reaksi kimia dan perubahan-perubahan warna yang mengagumkan dari reaksi-reaksi kimia tersebut. Ayo belajar kimia. Yes we can.