SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Kamis, 14 Mei 2009

BAYI TABUNG (fertilisasi in vitro) INUL DARATISTA

Setelah menikah selama 14 tahun akhirnya pasangan Inul Daratista dan Adam Suseno dikarunia seorang putra. Putra pertama Inul ini lahir di RS. Medistra pada 19 Mei 2009. Yang menarik dari kelahiran putera pertama Inul ini adalah melalui proses yang tidak biasa, yaitu bayi tabung. Menurut informasi biaya yang dikeluarkan Inul untuk menjalani proses bayi tabung ini mencapai 500 Juta Rupiah. Biaya yang mahal untuk mendapatkan seorang bayi.
Program bayi tabung ini dapat dilakukan bagi suami istri yang lama menikah tapi belum memperoleh keturunan. Padahal menurut dokter kondisi sperma dan sel telur pasangan ini baik, artinya tidak ada yang mandul. Tapi karena sesuatu hal, mungkin keasaman saluran reproduksi sang istri membuat sperma yang masuk cepat mati, sehingga tidak mungkin terjadi pembuahan (fertilisasi).
Bagi pasangan suami istri yang sulit memiliki keturunan secara biasa karena sesuatu hal dapat ditolong dengan teknologi Bayi Tabung (fertilisasi in vitro). Teknologi ini pertama berkembang di Inggris pada tahun 1978, ditandai dengan keberhasilan dokter-dokternya menghadirkan bayi tabung perempuan bernama Louise Brown.
Prinsip bayi tabung ini adalah membantu mempertemukan sperma dan sel telur di dalam suatu medium cair dalam cawan petri. Sel telur dan sperma dikeluarkan dengan cara khusus dan dipertemukan dalam cawan petri. Jika terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Zigot kemudian diinkubasi di inkubator sampai hari ketiga akan terbentuk fase Blastula. Pada hari keempat, blastula dimasukkan ke dalam rahim sang istri (tahap implantasi). Sang istri akan hamil normal sampai usia 9 bulan dan akan dilahirkan seorang bayi.
Perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya sama dengan bayi-bayi lainnya. Menurut pandangan agama proses bayi tabung diperbolehkan asal sperma dan sel telur berasal dari pasangan suami istri.

Rabu, 13 Mei 2009

SELAMATKAN BUMI, STOP PEMANASAN GLOBAL

Bumi ini bukan warisan nenek moyang, tapi titipan anak cucu kita. Kata-kata bijak tersebut patut kita renungkan. Masa sih kita tega mewariskan bumi yang rusak dan tidak nyaman untuk ditinggali anak cucu kita. Jangan sampai semuanya hanya tinggal cerita bahwa dulunya ada hutan, ada danau, ada harimau, ada gajah dan lain-lain. Jangan sampai semuanya hanya tinggal dongeng.
Ayo selamatkan bumi kita dari laju Pemanasan Global (Global Warming). Caranya? Insya Allah langkah-langkah berikut dapat kita lakukan:
1. Hemat BBM
- Kurangi penggunaan kendaraan bermotor
- manfaatkan angkutan umum
- jika jaraknya dekat (kurang dari 15 km), gunakan sepeda
2. Hemat listrik
- matikan lampu yang yang tidak perlu
- matikan alat elektronik yang tidak digunakan lagi
3. Hemat air
- gunakan air seperlunya
- matikan kran air secara sempurna, jangan biarkan menetes
4. Olah sampah
- reuse; gunakan/manfaatkan lagi jika masih bisa digunakan
- reguse; sampah basah/organik dibuat kompos
- recycle; daur ulang sampah kertas dan logam, gunakan produk daur ulang
- Jangan membakar sampah
- Buanglah sampah pada tempatnya
5. Hentikan/kurangi Penggunaan peralatan ber-Freon (CFCs) seperti Kulkas, Hairsprey dan AC yang dapat melubangi lapisan Ozon
Mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri ayo selamatkan bumi kita. Jika kita mau pasti bisa. Biarpun kecil tapi berarti besar, anggaplah sebagai amal yang merupakan wujud sumbangsih kita bagi kelangsungan bumi kita.

Selasa, 12 Mei 2009

TORNADO MENGHANTAM NEW YORK, DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Badai besar dan beberapa Tornado menghantam dan memporak-porandakan Manhattan, New York. Disusul dengan gelombang besar (Tsunami) yang hampir menenggelamkan patung "Liberty". Selanjutnya suhu turun drastis, sehingga Manhattan, New York tertutup salju yang menutupi hampir setinggi gedung pencakar langit. Lebih parah lagi muncul pusaran hawa dingin yang bergerak membekukan semua yang dilewatinya. Badai itu membawa hawa dingin mencapai -150 derajat Fahrenheit. Tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan, semuanya membeku. Bahkan pesawat yang mengudarapun jatuh karena bahan bakarnya membeku. Bumi memasuki zaman es. Allah help me.
Untunglah kejadian di atas bukan kenyataan, tapi hanya ada di film "The Day After Tommorow". Film itu merupakan film jenis fiksi ilmiah. Film itu menggambarkan skenario yang mungkin terjadi jika laju pemanasan global terus berlangsung. Film lainnya "Water World", dimana tidak ada lagi daratan yang tersisa akibat pemanasan global.
Pemanasan global merupakan isu yang tidak akan pernah usang, dan selalu mendapat perhatian dunia. Pemanasan global dituding menjadi penyebab perubahan iklim yang berakibat terjadinya fenomena alam yang bersifat merusak, seperti perubahan iklim, badai, gelombang tinggi, gelombang panas, kebakaran hutan dan lain-lain.
Apa sih pemanasan global (Global warming)? Pemanasan global merupakan dampak dari efek rumah kaca (Green House Effect), sehingga suhu dipermukaan bumi naik dari biasanya. Hal ini berakibat mencairnya es di Kutub, yang akan menenggelamkan banyak daratan di permukaan Bumi.
Mengapa disebut Efek Rumah Kaca? Bukan karena banyak rumah kaca atau gedung-gedung berdinding kaca. Tapi karena adanya emisi gas rumah kaca (terutama CO2) sisa dari proses pembakaran (oksidasi). Penggunaan bahan bakar fosil seperti Premium, solar, minya tanah dan batubara merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca di atmosfer. Banyaknya kebakaran hutan yang terjadi juga menjadi penyumbang gas rumah kaca yang menutupi atmosfer bumi.
Gas CO2 seharusnya dapat mengalami daur karbon menjadi O2 dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Tapi karena jumlah CO2 sangat besar sedangkan luas hutan atau jumlah tumbuhan berkurang banyak CO2 yang naik ke atmosfer dan menghalangi keluarnya panas yang dipantulkan oleh bumi. Panas matahari dapat masuk ke bumi namun pantulan panas dari bumi tidak dapat keluar yang berakibat pada meningkatnya suhu bumi, seperti di dalam sebuah rumah kaca.
Efek rumah kaca juga diperparah dengan bolongnya lapisan Ozon (O3) akibat bereaksi dengan gas CFCs (Cloro Flour Carbons). Gas ini berasal dari pendingin (AC dan Kulkas), dan hairspray.

Jumat, 08 Mei 2009

REKAYASA GENETIKA

Gagal panen ataupun sawah puso yang disebabkan oleh musim kemarau, kekurangan pupuk ataupun serangan hama, merupakan kejadian yang sangat menyengsarakan petani di belahan dunia manapun. Akibat gagal panen ini akan berdampak terhadap naiknya harga komoditi tersebut, dan menimbulkan bahaya kelaparan.
Semua masalah di atas dapat diatasi dengan dilakukannya Rekayasa Genetika. Rekayasa genetika merupakan kegiatan pemindahan potongan-potongan gen terpilih ke organisme lain, sehingga organisme tersebut memiliki sifat yang diinginkan. Sifat yang muncul (fenotif) pada suatu organisme merupakan ekspresi dari gen yang dimilikinya. Misalnya sifat-sifat unggul seperti buah besar, manis, berumur pendek, tahan hama, tahan kekeringan dan lain-lain merupakan hasil ekspresi gen.
Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan dengan teknik Plasmid. Plasmid merupakan DNA sirkuler yang dimiliki oleh bakteri. Kegiatan rekayasa genetik dapat dilakukan dengan tersedianya sarana yang mendukung dilakukannya rekayasa genetika.
Langkah-langkah Rekayasa Genetik:
I. Pemotongan gen yang diinginkan.
Alat pemotongnya adalah Enzim Restriksi Endonuklease. Enzim restriksi ini merupakan senyawa protein.
II. Penggabungan gen
Penggabungan gen terpilih dengan plasmid bakteri yang DNAnya dipotong dengan enzim restriksi yang sama . Kemudian dengan menggunakan enzim Ligase DNA terpilih disambungkan pada plasmid bakteri yang sudah terbuka DNA sirkulernya. DNA gabungan ini disebut DNA Rekombinan.
III. Pemasukan DNA rekombinan kembali ke dalam sel hidup.
Penyisipan DNA rekombinan ini dapat dilakukan dengan cara perendaman DNA rekombinan dengan jutaan sel target dalam larutan garam pekat, hingga sel target dapat menyerap DNA rekombinan. Cara lainnya dengan mikroinjeksi menggunakan jarum kaca, fusi (peleburan), ataupun dengan cara tembak mikroskopis yaitu DNA rekombinan dilekatkan pada peluru serupa kawat halus yang kemudian ditembakan ke dalam sel target.
IV. Sel target yang sudah mengandung DNA rekombinan ini kemudian dikultur, sampai kemudian dapat menjadi individu baru.
Tekhnik rekayasa genetik ini sudah dilakukan pada bakteri untuk menghasilkan hormon insulin, dan pada beberapa tanaman seperti jagung BT. Jagung BT ini jagung tahan hama karena sudah mendapat tambahan gen dari Bacillus thuringiensis yang dapat menghasilkan racun pada serangga hama. Pengembangan rekayasa genetika ini harus memperhatikan keseimbangan alam, karena dikhawatirkan adanya organisme transgenik ini di alam dapat mengganggu keseimbangan alam (polusi genetik ). Juga belum diketahui adakah dampak mengkonsumsi makanan transgenik nantinya? Dan jangan sampai teknologi ini dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan umat manusia, misal membuat mesin pembunuh biologi (virus, bakteri ataupun jamur transgenik). Semua tergantung kearifan dari manusia yang menguasai teknologi tersebut. Semoga teknologi ini dapat membawa umat manusia pada kesejahteraan.